Rabu, 21 Oktober 2020

VLOG Pemanfaatan Lab Maya dan Sumber Belajar Rumah Belajar dalam Implementasi PJJ Berbasis STEM di Daerah 3T

Batas waktu Kegiatan PembaTIK Level 4 telah tiba, berikut adalah Tugas VLOG PembaTIK Level 4 Sari Yuliantini : 

https://www.youtube.com/watch?v=MYkkuUN9Q2U

Alhamdulillah walaupun siswa banyak yang belum memiliki HP, tetapi sekolah kami baru-baru ini mendapat bantuan tablet dari Kemdikbud, yang dapat kami manfaatkan dalam pembelajaran dan tentunya untuk mengakses portal Rumah Belajar. Inovasi pembelajaran yang diangkat kali ini adalah Pemanfaatan Lab Maya dan Sumber Belajar Rumah Belajar dalam Implementasi PJJ Berbasis STEM di Daerah 3T. Materi yang di pelajari kali ini adalah materi ekosistem. Model STEM yang diterapkan adalah STEM-PjBL oleh Laboy Rush. Sedangkan jenis PJJ yang diterapkan kali ini merupakan PJJ tipe blended (terpadu), berikut adalah gambaran tahapannya.

1.   Refflection (Sesi Sinkron)

Pada tahap ini siswa menghubungkan apa yang diketahui (materi prasyarat) dan materi apa yang akan dipelajari. Pada penguatan konsep materi prasyarat, guru menggunakan salah satu fitur Rumah Belajar yaitu Laboratorium Maya. Yang mana Proses fotosintesis termasuk kedalam salah satu materi prasyarat untuk materi sains pada ekosistem dan keliling atau luas untuk materi matematika dari pembelajaran kali ini, mengingat bahwa STEM merupakan integrasi mata pelajaran Sains, Teknologi, Engineering dan Matematika.

Tampilan Lab Maya Rumah Belajar untuk Materi Proses Fotosintesis

Tampilan Lab Maya Rumah Belajar untuk Materi Keliling dan Luas Segi Empat

2.      Research (Sesi Sinkron)

    Pada tahap ini guru membimbing siswa dalam mengembangkan pemahaman konsep yang relevan terhadap materi. Dalam mengumpulkan informasi-informasi relevan terkait materi, siswa menggunakan salah satu fitur Rumah Belajar yang lain, yaitu Sumber Belajar. 

Tampilan Konten Video Sumber Belajar Rumah Belajar untuk Materi Ekosistem


Tampilan Konten Web Sumber Belajar Rumah Belajar untuk Materi Ekosistem

3.      Discovery (Sesi Sinkron dan atau Sesi Asinkron)

Pada tahap ini siswa berdiskusi dalam merancang / mendesain projek yang akan dibuat berdasarkan informasi-informasi yang telah dikumpulkan pada tahap research. Projek kali ini adalah membuat miniature ekosistem. Selain itu siswa menuliskan alat dan bahan yang dibutuhkan. Tahap ini dapat dilakukan pada sesi asinkron yang mana siswa melakukannya di rumah dan mengirimkan hasil rancangan mereka melalu messenger FB.

4.      Application (Sesi Asinkron)

Pada tahap ini siswa mulai membuat projek miniature ekosistem, sesuai dengan hasil desain rancangan mereka. Selain itu pada tahap ini juga dilakukan uji coba dan merevisi ulang / mendesain ulang projek.

5.      Communication (Sesi Asinkron)

        Pada tahap ini siswa memaparkan hasil projek mereka baik lisan maupun tulisan.


“Merdeka belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia”.

#RumahBelajar #PembatikLevel4 #pembatiklevel4malut #gurupenggerak #guruberbagi #merdekabelajar #kemdikbud_ri #indonesiamaju

Jumat, 16 Oktober 2020

BLOG PENA PERTAMA

 


Setelah 1 minggu absen dari kegiatan menulis, akhirnya mencoba menulis kembali. Mohon maaf sebelumnya, karena ada beberapa kendala serta tantangan yang harus dihadapi oleh kami serta teman-teman SRB khususnya di Pulau Morotai. Namun Alhamdulillah tantangan tersebut berhasil dilalui dengan motivasi yang diberikan oleh Ibu Duta Rumah Belajar Maluku Utara 2018 yaitu bunda Iriany Hasan serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pulau Morotai Bapak F. Revi Dara serta Kabid GTK Bapak Abdul Madjid.

Berdasarkan pengalaman yang luar biasa tersebut, saya mencoba memberanikan diri menuangnya menjadi sebuah tulisan yang bersifat positif. Saya pun menyadari bahwa tulisan saya masih jauh dari kata-kata terstruktur, namun saya tetap mencoba untuk memberanikan diri mengirimnya di Blog Pena Rumah Belajar. Setelah mengirimnya, saya mencoba untuk memberi kabar kepada Ibu Roro, Duta Rumah Belajar Jawa Timur 2017.

Dan mendapat masukkan untuk mengubah foto yang mana sebelumnya saya menggunakan foto yang diambil dari Internet, sehingga akhirnya saya ubah menjadi foto kegiatan berbagi SRB Maluku Utara untuk menghindari segala bentuk plagiarisme. Beberapa hari kemudian, mendapat kabar dari Beliau bahwa tulisan telah terbit di Blog Pena, Syukur Alhamdulillah. Terima kasih atas bantuannya ibu Duta terbaik 2017, ibu Roro Martiningsih.

Inilah tautan untuk membaca tulisan saya di blog pena :

http://pena.belajar.kemdikbud.go.id/2020/10/mental-guru-penggerak-para-sahabat-rumah-belajar/

Sabtu, 03 Oktober 2020

Dimanakah fitur AR Rumah Belajar saat ini?

Adakah yang sama seperti saya, mengira bahwa AR Rumah Belajar hilang dari fitur?😱 

AR Rumah Belajar adalah media berbasis Augmented Reality yang dimiliki oleh Rumah Belajar. Sebelumnya, AR Rumah Belajar dapat ditemukan langung ketika membuka portal Rumah Belajar yaitu di fitur pendukung Rumah Belajar. Saya pun beberapa kali memanfaatkan fitur yang sangat mengasyikkan ini 😃. Namun, beberapa bulan ini saya tidak bisa menemukan fitur ini 😅, dan ini membuat saya bingung dan akhirnya bertanya kepada beberapa teman. Hanya saja tidak ada jawaban yang memuaskan😔. Apakah benar AR Rumah Belajar Hilang?😢

Jawabannya baru saya dengar kemarin saat kegiatan coaching PembaTIK Level 4 (Blog mengenai apa yang dibahas saat coaching menyusul ya 😄)

Nah, penjelasan ibu Roro DRB Jawa Timur 2017 ini membuat saya menyelesaikan teka teki ini 😁(Alhamdulillah). Jadi, AR Rumah Belajar masih eksis di Portal Rumah Belajar ya 😃. Dimana kita dapat menemukannya? 👀 



So,We can find it di fitur pendukung Peta Budaya 😎. Pada Konten Budaya Terbaru, klik lihat selengkapnya. Nah, We can find AR Rumah Belajar di side bar kanan konten budaya terbaru 😃.  Kemudian download file APK nya, dan nikmatilah kembali konten Augmented Reality (AR) Rumah Belajar 😋

Selama ini dicari 😆, dikira menghilang 😂 ternyata tetap eksis di fitur peta budaya 😄. Jujur saja, saya belum pernah memanfaatkan fitur peta budaya 😅 karena di pemikiran saya fitur ini identik dengan pembelajaran PKN atau IPS, sementara saya mengajar IPA. Ternyata saya salah 😅, dan insyaAllah tidak akan mengulanginya 😀. Hidayah dari tidak ditemukannya AR adalah munculnya ide inovasi baru dalam pemanfaatan Rumah Belajar 😉. Ingin tahu apa idenya? Nantikan VLOGnya ya 😃

Dan Sekali lagi terima kasih banyak untuk ibu Roro yang telah membantu kami menyelesaikan teka teki ini 😍

#RumahBelajar #PembatikLevel4 #ARRumahBelajar #PusdatinKemdikbud #pembatiklevel4malut #gurupenggerak #guruberbagi #merdekabelajar #kemdikbud_ri #indonesiamaju #dutarumahbelajar

Selasa, 29 September 2020

Pola Integrasi STEM

Dari bahasan sebelumnya, kita mengetahui bahwa dalam pembelajaran STEM terdapat keterpaduan mata pelajaran science, technology, engineering dan mathematic. Bagaimana sih pola atau cara mengeintegrasikan keempat mata pelajaran dalam STEM?😃

Jadi, terdapat 3 pola integrasi STEM (Robert dan Cantu, 2012), diantaranya adalah :

1.      Pola Pendekatan Silo

Pola pendekatan Silo adalah pola pendekatan terpisah, yang mana instruksi dan materi mata pelajaran STEM masih diberikan secara terpisah. Pola pendekatan ini masih membuat siswa memiliki segregasi antar mata pelajaran dan tidak bisa melihatnya sebagai kesatuan utuh untuk memecahkan masalah di dunia nyata (Breiner, Harkness, Johnson & Koehler, 2012).

Gambar 1. Pola Pendekatan Silo

2.      Pola Pendekatan Embedded

Pola pendekatan embedded adalah pola pendekatan tertanam. Pola ini merupakan pola yang paling banyak dilakukan. Dalam pola embedded, terdapat satu materi yang lebih diutamakan dibandingkan yang lainnya. Misalkan pembelajaran STEM yang dilakukan oleh guru IPA sendiri. Dengan pola ini guru mengenalkan prinsip dan konsep engineering, teknologi dan matematika sebagai materi pendamping dan sains sebagai materi utama. Materi-materi pendamping yang diajarkan merupakan penguat konsep pada materi utama. Tetapi, materi-materi pendamping tersebut tidak dimasukkan ke dalam evaluasi penilaian.

Gambar 2. Pola Pendekatan Embedded

 

3.      Pola Pendekatan Terintegrasi

Pola pendekatan terintegrasi adalah pola pendekatan terpadu, yang mana semua bagian dari S, T, E, M diajarkan sebagai satu subjek utuh. Pola ini membutuhkan kolaborasi yang baik antar guru mata pelajaran. Dalam pola ini masing-masing mata pelajaran S, T, E, M diajarkan oleh guru yang berbeda dan dalam waktu berbeda. Misalkan pada tahap perencanaan pembelajaran STEM, guru IPA berkolaborasi dengan guru matematika dan atau guru lainnya untuk menentukan satu projek STEM yang akan dilakukan oleh siswa. Guru IPA bertanggung jawab untuk materi IPA pada projek STEM tersebut, sementara materi matematika tidak lagi menjadi materi pendamping yang diajar oleh guru IPA, melainkan menjadi materi utama yang diajarkan oleh guru matematika yang bersangkutan. Dan pemantapan materi dilakukan pada jam pelajaran masing-masing. Pola ini merupakan pola yang ideal dalam penerapan pembelajaran STEM. Selain itu, dengan penerapan pola ini siswa tidak terbebani dengan tugas projek STEM yang berbeda-beda yang diberikan oleh masing-masing guru.


Gambar 3. Pola Pendekatan Terintegrasi

 

Sumber: Materi Filosofi pendidikan STEM dalam pelatihan pembelajaran IPA berbasis STEM oleh SEAMEO Qitep In Science 

Jumat, 18 September 2020

SRB MALUT 2020 – SARI YULIANTINI

 Don’t you wanna know me more? Pepatah lama bilang, ‘tak kenal maka tak sayang’ 😇, inilah sedikit gambaran mengenai saya 😊

Nama saya adalah Sari Yuliantini. Dalam esai ini saya akan mengutarakan minat saya mengikuti kegiatan PembaTIK yang diadakan oleh PUSDATIN Kemdikbud. Saya adalah salah seorang guru di daerah terdepan dan terluar Indonesia, yaitu di daerah Kab. Pulau Morotai, Maluku Utara tepatnya di SMPN SATAP Waringin. Walaupun saya bertugas di daerah terluar, namun hal itu tidak mematahkan semangat saya untuk mengembangkan kualitas diri, pengetahuan dan kompetensi saya. Saya selalu berharap untuk dapat menjadi guru professional yang bergerak dan berkontribusi dalam memajukan pendidikan Indonesia, khususnya di Indonesia bagian timur. Saya selalu berusaha yang terbaik dalam berbagi pengetahuan dan keterampilan pada siswa-siswa saya dengan mengembangkan pengetahuan konten dan pedagogi, dan mengimplementasikannya serta berbagi pengetahuan yang diperoleh kepada mereka. Kontribusi dan dedikasi saya, difokuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah terdepan dan terluar dimana permasalahannya cukup luas. Hal inovatif yang muncul dari pemikiran saya merupakan buah dari motivasi untuk tidak tertinggal walaupun hidup di daerah tertinggal.

Pada saat ini sistem pendidikan di Indonesia mulai mengarah pada pembelajaran 4.0 atas terjadinya revolusi indutri 4.0. Salah satu upaya dalam menghadapi era ini adalah peningkatan kompetensi TIK pada guru. Oleh karena itu saya berusaha untuk mengikuti dan lulus di setiap level kegiatan PembaTIK. Target saya mengikuti kegiatan PembaTIK ini selain meningkatkan kompetensi TIK, saya juga berusaha menjadi terbaik agar dapat terpilih menjadi Duta Rumah Belajar. Dengan terpilihnya sebagai duta akan memberikan kesempatan untuk bertemu, berbagi ide dan berdiskusi dengan guru-guru inspiratif lainnya guna berkontribusi memajukan kualitas pendidikan Indonesia. Hal itu merupakan kesempatan yang luar biasa untuk mengembangkan kualitas, pengetahuan dan kemampuan diri. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh pun dapat dibagikan kepada rekan sesama guru agar profesionalisme guru khususnya di daerah timur meningkat.

Demikian esai motivasi ini saya buat sebagai gambaran motivasi saya menjadi Duta Rumah Belajar. Saya memiliki komitmen untuk mensosialisasikan pemanfaatan Rumah Belajar ke guru lain, organisasi profesi dan komunitas dalam memanfaatkan fitur-fitur Rumah Belajar, mengembangkan bahan belajar dan mengirimkan hasil pemanfaatan Rumah Belajar. Oleh karena itu, saya berharap saya dapat menjadi Duta Rumah Belajar, sehingga saya dapat menjadi penggerak yang mampu membangun budaya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran bagi guru dan komunitas khususnya portal Rumah Belajar agar pemanfaatan portal Rumah Belajar lebih optimal dan efektif. Yang mana Rumah Belajar merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan yaitu sebagai salah satu sarana dalam penerapan pendidikan jarak jauh agar pemerataan dan perluasan akses pendidikan terpenuhi. Semoga tulisan ini sekaligus menjadi doa dan harapan baik untuk diri saya sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.

Untuk portofolio / karya yang pernah saya buat, dapat dilihat di:


#RumahBelajar #PembatikLevel4 #PusdatinKemdikbud #pembatiklevel4malut #gurupenggerak #guruberbagi #merdekabelajar #kemdikbud_ri #indonesiamaju #dutarumahbelajar





SAHABAT RUMAH BELAJAR MALUKU UTARA 2020

Alhamdulillah bisa menjadi Peserta PembaTIK Level 4 Maluku Utara, berada di sekeliling guru-guru hebat Maluku Utara lainnya 😃. Terdapat 30 guru yang berhasil lolos di PembaTIK Level 4 Maluku Utara tahun 2020. Ingin tahu siapa saja? Check here 😎…


Sumber: https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/user/pembatik_2020_level4

Ya, inilah para Sahabat Rumah Belajar (SRB) Maluku Utara terpilih di tahun 2020 👏.

Kami siap sukseskan Pembatik Level 4 Maluku Utara😄.

“Merdeka belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia”.

#RumahBelajar #PembaTIK2020 #PembatikLevel4 #DutaRumahBelajar #Tributetohendriwidiatmoko #pembatikmalut

Rabu, 16 September 2020

KEGIATAN PEMBATIK 2020

Kegiatan PembaTIK (pembelajaran berbasis TIK) yang diadakan oleh PUSDATIN – KEMDIKBUD dimulai sejak tahun 2017. Dan di tahun 2020 ini peserta pembatik sangat jauh meningkat, Mas Menteri Nadiem A. Makarim bangga akan 1000% peningkatan peserta pembatik dari pertama kegiatan PembaTIK dilaksanakan. Luar biasa ya bisa peningkatan 1000%, sangat salut untuk effort PUSDATIN dan para Duta Rumah Belajar 💪😊.

Mas Menteri sangat mengapresiasi peningkatan ini dalam acara pembukaan kuliah umum PembaTIK Level 4 : Berbagi. ”Angka ini (peserta Pembatik) merupakan pencapaian yang luar biasa, terlebih hal ini menjadi penanda semakin banyak guru yang ingin meningkatkan kemampuannya untuk mengimplementasikan teknologi ke dalam proses belajar mengajar”.

sumber: Instagram/belajar.kemdikbud

Disini saya mencoba sharing mengenai kegiatan PembaTIK. Kegiatan PembaTIK terdiri dari beberapa Level, Level1 : Literasi, Level 2 : Implementasi, Level 3 : Kreasi dan Level 4 : Berbagi. Alhamdulillah saat ini saya pun mengikuti rangkaian proses kegiatan Level 4 : Berbagi. Sebenarnya saya berpartisipasi di kegiatan PembaTIK  Level 1 di tahun 2019, namun tidak dilanjutkan 😅. Akhirnya saya melanjutkan kegiatan PembaTIK Level 2 di tahun 2020 ini.

sumber : https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/user/pembatik_2020


Pada level 1 : Literasi di tahun 2019 tidak ada perbedaan dengan kegiatan di tahun 2020. Untuk tugas level 2 terdapat sedikit perbedaan dengan tahun sebelumnya. Pada level 2 : Implementasi, di tahun 2019 peserta di berikan tugas untuk membuat RPP terintegrasi TIK dan membuat video bahan ajar. Sementara di tahun 2020, peserta diberikan tantangan untuk membuat VLOG terkait pengalaman pembelajaran selama Pandemi Covid-19. Tantangan yang luar biasa untuk kami yang belum pernah mencoba membuat VLOG 😆.  Apalagi saat itu mendaftar di gelombang awal, referensi tugas VLOG masih sangat sedikit 😢. Namun, semangat untuk dapat menyelesaikan tantangan tersebut membuat tugas VLOG pun terselesaikan dan lulus Level 2, Alhamdulillah 😁.

Peserta yang lulus pada level 2 tahun 2019, dipilih 30 besar untuk melanjutkan Level 3: Kreasi dan mengikuti Bimtek di Provinsi. Nah, berbeda dengan pelaksanaan di tahun 2020, mungkin karena satu dan lain hal diantaranya adalah Pandemi Covid ini 😔. Jadi di tahun 2020, seluruh peserta yang lulus level 2 bisa melanjutkan ke level 3 dan level 3 tahun ini dilaksankan daring serperti level 1 dan 2. Tugas level 3 tahun ini adalah membuat video pembelajaran atau media pembelajaran interaktif. Saya sendiri lebih memilih membuat MPI. Software yang disarankan dalam membuat MPI kali ini adalah Articulate Storyline 3, namun karena belum lama ini saya telah mengikuti pelatihan membuat media AR dengan software Unity, maka saya tertantang untuk mencoba membuat MPI dengan Unity, selain itu untuk memperdalam penguasan software tersebut. And Finally, tugas terselesaikan dan lulus level 3 😊.

Pelaksanaan kegiatan Level 4 : Berbagi, masih dilakukan secara daring, karena pandemi masih berlangsung 😩. Ya Pandemi ini membuat pelaksanaan kegiatan pembaTIK sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Di tahun 2019 peserta yang dapat melanjutkan Level 4 adalah peserta terbaik di masing-masing provinsi. Sementara di tahun 2020, peserta yang telah lulus level 3 dan masuk 30 besar di masing-masing provinsi lah yang dapat mengikuti kegiatan pembaTIK level 4 : Berbagi. Dari 30 besar ini baru akan disaring kembali menjadi 5 besar di masing-masing provinsi. Kegiatan PembaTIK sungguh memberikan tantangan yang menarik di setiap level. Saat ini sedang berlangsung kegiatan PembaTIK Level 4, bisa tidak ya lanjut ke tahap selanjutnya? 😃 Salam dari saya guru di daerah terdepan dan terluar tapi menolak untuk menjadi tertinggal 😁 . Let’s Hope, Do The Best and Get The Best, InsyaAllah.

#MerdekaBelajar #NadiemMakarim #PembaTIK2020 #pembatiklevel4 #RumahBelajar #tributetohendriwidiatmoko #guruberbagi #gurupenggerak #pembatikmalut